Iklan


Tampilkan postingan dengan label BENCANA. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label BENCANA. Tampilkan semua postingan

Maret 17, 2025

Pohon Tumbang Akibat Angin Kencang dan Hujan di Jalan KH Agus Salim Kota Bekasi, Kabel Listrik Putus


Bekasi, 17 Maret 2025
– Hujan deras disertai angin kencang yang melanda Kota Bekasi pada Senin malam (17/3) mengakibatkan sebuah pohon besar tumbang di Jalan KH Agus Salim, tepat di depan SMPN 1 Kota Bekasi. Peristiwa yang terjadi sekitar pukul 22.00 WIB ini juga menyebabkan kabel listrik putus, mengakibatkan pemadaman listrik di sekitar lokasi.

Beruntung, tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini. Namun, tumbangnya pohon sempat menghambat arus lalu lintas dan menimbulkan kekhawatiran bagi warga sekitar.


Menanggapi kejadian tersebut, sejumlah tim gabungan dari Dinas Pemadam Kebakaran, PLN, dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bekasi segera turun ke lokasi untuk melakukan evakuasi dan perbaikan. Petugas pemadam kebakaran bekerja cepat dengan memotong batang pohon yang melintang di jalan, sementara tim PLN segera menangani kabel listrik yang putus agar tidak membahayakan warga sekitar.

Menurut keterangan dari BPBD Kota Bekasi, angin kencang yang terjadi malam itu memang berpotensi menyebabkan pohon tumbang, terutama yang sudah tua atau memiliki akar yang kurang kuat. Warga diimbau untuk tetap waspada terhadap cuaca ekstrem yang masih berpotensi terjadi dalam beberapa hari ke depan.

Hingga berita ini diturunkan, arus lalu lintas di sekitar Jalan KH Agus Salim telah berangsur normal setelah proses evakuasi selesai dilakukan. Pihak PLN juga masih melakukan pemulihan jaringan listrik untuk memastikan suplai listrik kembali stabil.

Pihak berwenang mengingatkan masyarakat untuk segera melaporkan kejadian serupa ke instansi terkait guna menghindari risiko yang lebih besar.

TUMBUHAN DI BANTARAN KALI BEKASI UTARA MENJADI MASALAH BANJIR

 


warga di sekitar Jalan Sawah Indah, Kelurahan Marga Mulya, Kecamatan Bekasi Utara, melaporkan adanya pertumbuhan pohon liar di sepanjang pinggir kali yang melintasi area tersebut. Pertumbuhan pohon liar ini menimbulkan kekhawatiran terkait potensi penyumbatan aliran air dan kemungkinan banjir saat musim hujan, senin 17/3/2025.


Pohon-pohon liar yang tumbuh tanpa pengawasan dapat menghambat aliran air di kali, terutama jika dahan atau rantingnya jatuh dan menyumbat saluran. Selain itu, akar pohon yang menjalar dapat merusak struktur tanggul atau bantaran kali, meningkatkan risiko longsor atau kerusakan lainnya.


Warga setempat berharap pihak berwenang, seperti Dinas Lingkungan Hidup dan Satpol PP, dapat segera mengambil tindakan untuk menebang atau merapikan pohon-pohon liar tersebut. Langkah ini diharapkan dapat mencegah terjadinya banjir dan menjaga kelancaran aliran air di kali.


Sementara itu, masyarakat diimbau untuk tidak menanam pohon atau tanaman lain di pinggir kali tanpa koordinasi dengan pihak terkait, guna menjaga kelestarian lingkungan dan mencegah potensi bencana.


Hingga berita ini diturunkan, belum ada tanggapan resmi dari pemerintah setempat terkait permasalahan ini. Warga berharap agar tindakan preventif dapat segera dilakukan sebelum musim hujan tiba.

Maret 05, 2025

Kantor Wali Kota Bekasi Terendam Banjir Akibat Hujan Deras dan Air Kiriman dari Bogor


Bekasi, 4 Maret 2025
– Hujan deras yang mengguyur wilayah Bekasi sejak Senin malam (3/3/25) ditambah dengan air kiriman dari Bogor menyebabkan banjir di sejumlah titik, termasuk di halaman Kantor Wali Kota Bekasi.


Genangan air mencapai ketinggian 50 cm, menghambat aktivitas pemerintahan dan layanan publik.

Menurut laporan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bekasi, banjir terjadi akibat kombinasi curah hujan tinggi dan luapan Kali Bekasi yang menerima limpasan air dari hulu di Bogor.


 Kondisi ini diperparah dengan buruknya sistem drainase di sekitar kantor wali kota, sehingga air sulit mengalir dengan cepat.


Tim gabungan dari BPBD, Dinas Pekerjaan Umum, dan petugas pemadam kebakaran telah diterjunkan untuk melakukan penyedotan air dan memastikan aktivitas pemerintahan dapat kembali berjalan normal.


 Sementara itu, Wali Kota Bekasi mengimbau warga agar tetap waspada terhadap potensi banjir susulan, mengingat curah hujan di wilayah Bogor dan sekitarnya masih tinggi.


Selain Kantor Wali Kota, banjir juga melanda beberapa kecamatan lain di Bekasi, dengan ketinggian air mencapai 1 meter di beberapa titik. BPBD terus memantau situasi dan menyiapkan langkah-langkah penanganan darurat untuk membantu warga yang terdampak.

Maret 03, 2025

KASAT NARKOBA JAKARTA TIMUR TERIMA KUNJUNGAN KETUA UMUM FORUM JURNALIS INDONESIA (FJI)


JAKARTA - KOMPOL YUDI PERMADI  S.I.K. ditengah kesibukannya, Senin, 3/3/25, menerima kunjungan KETUA UMUM FORUM JURNALIS INDONESIA (FJI) PAHRUL ROJI di Ruang kasat Narkoba Polres Jakarta Timur.


Perwira menengah kepolisian yang menjabat sebagai Kasat Nakoba Polres Jakarta Timur


Dari Forum jurnalis Indonesia (FJI) tampak hadir ketua umum forum jurnalis indonesia PAHRUL ROJI yang juga pendiri Wadah Organisasi wartawan.


“Kami apresiasi kunjungan dan niat baik sinergi Forum Jurnalis Indonesia, beserta teamnya dengan Polres Jakarta Timur” Komentar Kapolres saat diwawancarai media ini.


 

Lebih lanjut, KOMPOL. YUDI PERMADI  menyampaikan “Ajakan menyamakan persepsi terkait penanganan pecandu narkotika, bahwa pecandu narkotika harus diobati/direhabilitasi dengan tetap mengacu pada UU”.



“Kami tadi menyampaikan ke Kapolres terkait beberapa hal yang mungkin bisa disinergikan dengan Polres Jakarta Timur.

 

“Diantaranya, menyamakan persepsi penanganan residen narkoba, sinergi kegiatan sosialisasi kamtibmas, kegiatan rehabilitasi residen narkotika yang teknis realisasinya akan dipertajam dengan presentasi proposal lebih lanjut” tutup Ketua umum Forum Jurnalis Indonesia (PAHRUL ROJI)


 

Acara silaturahmi tersebut berjalan lancar, komunikatif dan ditutup dengan doa dan foto bersama.

Agustus 28, 2024

BMKG KATAKKAN GEMPA MEGATHRUST TINGGAL MENUNGGU WAKTU


Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG
) mengaku melontarkan isu soal MEGATHRUST demi menggerakkan semua pihak, terutama pemerintah daerah, buat mengantisipasi bahaya gempa dan tsunami dari zona tersebut.

"Sebetulnya isu megathrust itu bukan isu yang baru. Itu isu yg sudah sangat lama. Tapi kenapa BMKG dan beberapa pakar mengingatkan? Tujuannya adalah untuk 'ayo, tidak hanya ngomong aja, segera mitigasi (tindakan mengurangi dampak bencana, red)," ujar Dwikorita Karnawati, Kepala BMKG, ditemui di kantornya, Jakarta, Rabu (21/8).


"Jadi tujuannya ke sana; mitigasi dan edukasi, persiapan, kesiapsiagaan," imbuh dia.


Sebelumnya, Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Daryono memperingatkan gempa dari dua zona megathrust, yakni Megathrust Selat Sunda dan Megathrust Mentawai-Siberut, tinggal tunggu waktu.


Alasannya, dua zona itu sudah lama tak mengalami gempa atau ada seismic gap, yakni lebih dari dua abad. Biasanya, gempa besar punya siklusnya sendiri dalam rentang hingga ratusan tahun.


Dwikorita melanjutkan pihaknya sudah melakukan berbagai langkah antisipasi megathrust. Pertama, menempatkan sensor-sensor sistem peringatan dini tsunami InaTEWS menghadap ke zona-zona megathrust.


"InaTEWS itu sengaja dipasang untuk menghadap ke arah megathrust. Aslinya tuh di BMKG hadir untuk menghadapi, memitigasi megathrust," aku dia.


Kedua, edukasi masyarakat lokal dan internasional. Salah satu bentuknya, mendampingi pemerintah daerah (pemda) buat menyiapkan berbagai infrastruktur mitigasi, seperti jalur evakuasi, sistem peringatan dini, hingga shelter tsunami.


Selain itu, bergabung dengan Indian Ocean Tsunami Information Center, yang juga berkantor di kompleks BMKG. Komunitas ini bertujuan buat mengedukasi 25 negara di Samudra Hindia dalam menghadapi gempa dan tsunami.


"Kami edukasi publik bagaimana menyiapkan masyarakat dan pemda sebelum terjadi gempa dengan kekuatan tinggi yang menyebabkan tsunami," urainya.


Ketiga, mengecek secara berkala sistem peringatan dini yang sudah dihibahkan ke pemda.



"Sirine [peringatan tsunami] harusnya tanggung jawab pemerintah daerah, hibah dari BNPB, hibah dari BMKG, tapi pemeliharaan dari pemerintah daerah, kan otonomi daerah. Ternyata sirine selalu kita tes tanggal 26 [tiap bulan], kebanyakan bunyi tapi yang macet ada," bongkarnya.


Keempat, menyebarluaskan peringatan dini bencana. "Masyarakat harus siap, berarti harus ada penyebarluasan informasi. Kami dibantu Kominfo," ujar dia.


Masalah otda

Masalahnya, kata Dwikorita, BMKG tak bisa bergerak sendiri dari hulu ke hilir lantaran faktor kewenangan dan otonomi daerah.


"BMKG tidak bisa sendiri karena BMKG lebih bekerja di arah hulu, ke teknologi, ke sistem yang memberikan peringatan dini," jelasnya.

 

"Ini kenapa kita ngomongin terus [soal megathrust] karena dia pada sadar, itu tidak mungkin hanya diserahkan kepada BNPB atau BMKG. Kami memfasilitasi, mengkoordinasikan, membimbing, tapi yang melaksanakan yang punya rakyat. Ini kan otonomi masing-masing," papar dia.


Contohnya seperti di atas, yakni soal pemeliharaan sirine dan sistem peringatan dini bencana lainnya yang sudah dihibahkan ke pemda. Di samping itu, ada soal tata ruang, persyaratan bangunan, hingga jalur evakuasi.



"Jalur evakuasinya kadang-kadang ditutup dibangun warung, saya lihat sendiri. Lho jalur evakuasi kok jd WC umum, ada warung, rambu-rambunya lho. Ini mau evakuasi jalurnya kemana? Rambu-rambunya udah tidak ada, tapi tidak dipelihara," urai mantan Rektor Universitas Gadjah Mada (UGM) itu.


BMKG menyebut beberapa pemda sudah terdeteksi baik dalam melakukan mitigasi megathrust.


"Yang sudah bagus juga ada, tapi yang harus lebih siap masih cukup [banyak]," ucap Dwikorita.


Ia menyebut beberapa daerah yang terbilang sudah baik mitigasinya itu. Misalnya, DI Yogyakarta, Bali, hingga Sumatra Barat.



Yang jadi PR adalah saat ada pergantian kepala daerah. Hal ini jadi problem lantaran kerap ada ketidaksinambungan program penanganan bencana dari pemerintah sebelumnya.


Contoh konkretnya ada di gempa dan tsunami Palu, Sulawesi Tengah, 2018. Dwikorita menyebut pihaknya setidaknya sejak 2009 mendampingi pemda, perguruan tinggi, sekolah, hingga LSM di sana buat bersiap menghadapi Patahan Palu Koro.


"Semuanya sudah disiapkan, tata ruang dijalankan. Saat semua siap, tidak ada gempa tsunami," ucap dia. "Begitu pemerintah daerahnya ganti, itu semua yang ada disiapkan enggak... dan terjadilah [gempa dan tsunami]."


Saat itu, tsunami setinggi 4 hingga 7 meter melanda Palu, Donggala, Mamuju. Ada pula bencana likuefaksi berupa tanah yang bergerak. Korban meninggal akibat gempa dan tsunami pun menembus angka 4.000 jiwa.

DATA GEMPA MEGATHRUST GUNCANG INDONESIA


Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG
) melempar kembali isu soal megathrust demi memicu semua pihak, khususnya pemerintah daerah, buat segera melakukan mitigasi bahaya gempa dan tsunami dari zona ini. Simak riwayat gempa dari area ini.

"Sebetulnya isu megathrust itu bukan isu yang baru. Itu isu yg sudah sangat lama. Tapi kenapa BMKG dan beberapa pakar mengingatkan? Tujuannya adalah untuk 'ayo, tidak hanya ngomong aja, segera mitigasi (tindakan mengurangi dampak bencana, red)," kata Kepala BMKG Dwikorita Karnawati, di kantornya, Jakarta, Rabu (21/8).


"Jadi tujuannya ke sana; mitigasi dan edukasi, persiapan, kesiapsiagaan," lanjutnya.


Isu soal megathrust ini awalnya dilontarkan oleh Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Daryono memperingatkan gempa dari dua zona megathrust, yakni Megathrust Selat Sunda dan Megathrust Mentawai-Siberut, tinggal tunggu waktu.


Alasannya, dua zona itu sudah lama tak mengalami gempa atau ada seismic gap, yakni lebih dari dua abad. Biasanya, gempa besar punya siklusnya sendiri dalam rentang hingga ratusan tahun.


Namun, ia menegaskan ini bukanlah peringatan dini, tapi hanya upaya buat mengingatkan buat bersiap soal mitigasi.


Berdasarkan PETA SUMBER BAHAYA GEMPA INDONESIA TAHUN 2017, setidaknya sampai saat ini terdapat 13 megathrust yang mengepung Indonesia.


Namun, beberapa di antaranya mengalami pecah segmen, sehingga membentuk segmen yang baru, seperti Segmen Mentawai yang dibagi menjadi Segmen Mentawai-Siberut dan Segmen Mentawai-Pagai.


Ada juga segmen Jawa yang dibagi menjadi tiga segmen yaitu segmen Selat Sunda-Banten, Segmen Jawa Barat, dan Segmen Jawa Tengah-Jawa Timur.


Meski mampu memprakirakan potensi magnitudo-nya, para pakar maupun BMKG hingga saat ini belum bisa memprediksi kapan megathrust 'pecah'.


"Meski para ahli mampu menghitung perkiraan Magnitudo maksimum gempa di zona megathrust, akan tetapi teknologi saat ini belum mampu memprediksi dengan tepat, apalagi memastikan kapan terjadinya gempa megathrust tersebut," tulis BMKG dalam sebuah keterangan.


Berikut merupakan daftar gempa yang pernah terjadi dan potensi magnitudo maksimumnya di segmen-segmen megathrust berdasarkan Peta Sumber dan Bahaya Gempa Indonesia tahun 2017:


1. Megathrust Andaman-Sumatra

Potensi Magnitudo: 9,2

Riwayat gempa: 1881 Magnitudo 7,4; 1941 M 7,6; 2004 Mw 9,3 (gempa yang memicu tsunami Aceh)

2. Megathrust Nias-Simeulue

Potensi Magnitudo: 8,9

Riwayat gempa: lindu 1861 dengan kekuatan 8,5; dan lindu 2005 Mw 8,7.


3. Megathrust Batu

Potensi Magnitudo: 8,2

Riwayat gempa: lindu 1935 dengan Mw 7,7

4. Megathrust Mentawai-Siberut

Potensi Magnitudo: 8,7

Riwayat gempa: lindu 1797 Mw 8,7; lindu 1833 Mw 8,9

5. Megathrust Mentawai-Pagai

Potensi Magnitudo: 8,9

Riwayat gempa: lindu 2007 Mw 8,5; lindu 2010 Mw = 7,8


6. Megathrust Enggano

Potensi Magnitudo: 8,8

Riwayat gempa: lindu 2000 dengan Mw 7,0

7. Megathrust Selat Sunda-Banten

Potensi Magnitudo: 8,8

Riwayat gempa: lindu 1699 dan 1780, Mw 8,5

8. Megathrust Jawa Barat

Potensi Magnitudo: 8,8

Riwayat gempa: lindu 1903 Mw 8,1; 2006 Mw = 7,8

9. Megathrust Jateng-Jatim

Potensi Magnitudo: 8,9

Riwayat gempa: lindu 1916 dengan Mw 7,2; lindu 1994 Mw 7,8

10. Megathrust Bali

Potensi Magnitudo: 9,0

Riwayat gempa: -

11. Megathrust NTB

Potensi Magnitudo: 8,9

Riwayat gempa: 1977 Mw 7,0

12. Megathrust NTT

Potensi Magnitudo: 8,7

Riwayat gempa: -


13. Megathrust Laut Banda Selatan

Potensi Magnitudo: 7,4

14. Megathrust Laut Banda Utara

Potensi Magnitudo: 7,9

15. Megathrust Sulawesi Utara

Potensi Magnitudo: 8,5

16. Megathrust Filipina-Maluku

Potensi Magnitudo: 8,2

Maret 11, 2024

POHON TUMBANG DI BEKASI "WASPADALAH"

BEKASI - Di Dekat Jl. Pintu Air 2-10, RT.004/RW.001, Marga Mulya, Kec. Bekasi Utara, Kota Bks, Jawa Barat .


Pada Sabtu 9/3/2024 (11.00), sebuah pohon besar tumbang akibat Hujan deras dan terpaan angin kencang yang melanda daerah tersebut.

Kejadian ini menjadi bukti nyata dampak dari cuaca buruk yang sedang melanda
beberapa wilayah.

Menurut saksi mata, pohon tersebut tumbang secara mendadak, menyebabkan kekhawatiran di kalangan warga sekitar.


Cuaca buruk yang melanda daerah tersebut dengan angin kencang diyakini menjadi penyebab utama tumbangnya pohon tersebut.


Akibat kejadian ini, sebagian wilayah sekitar mengalami gangguan lalu lintas dan kerusakan pada properti warga.

Pohon yang tumbang menimbulkan kerugian material yang cukup signifikan, termasuk kerusakan pada bangunan dan jalan setempat.

Tim pemulihan bencana segera dikerahkan untuk membersihkan reruntuhan dan memulihkan keadaan secepat mungkin.

Pihak berwenang, termasuk dinas Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kota bekasi lingkungan diminta untuk melakukan evaluasi lebih lanjut terkait kondisi pohon lain di sekitar daerah yang mungkin rentan terhadap dampak cuaca buruk serupa.

Langkah-langkah preventif juga diharapkan dapat segera diimplementasikan untuk mencegah terjadinya kejadian serupa di masa mendatang.

Kejadian ini menjadi pengingat bagi kita semua akan pentingnya kewaspadaan terhadap cuaca ekstrem dan perlunya tindakan preventif dalam menjaga lingkungan sekitar. 

Semoga dengan kerjasama semua pihak, kita dapat menghadapi tantangan cuaca buruk dengan lebih siap dan mengurangi dampak negatifnya pada lingkungan dan masyarakat.
Penulis: [ZAINUDIN]